Sabtu, 27 Maret 2010

Narrative Cinderella Story (English - Indonesia)



In English
Cinderella

Once upon a time, there was a girl called Cinderella. Cinderella is lived happily with her mother and father until her mother died. Feel that Cinderella needs a mother figure in his life, Cinderella’s father remarries to a woman who has two daughters of her own.
Unfortunately, Cinderella's father dies and she lived only with her stepmother and stepsisters. They were very bossy, she had to do all the housework.
One day on invitation to the hall come to the family. The King invited for all the eligible ladies in the kingdom so as to find Prince a wife. Her stepsisters would no let her go. Cinderella was sad. The stepsisters went to the hall without her.
Fortunately, the fairy Godmother came and helped her to get to the hall with the wave of magic wand, helped prepared Cinderella for the hall. The fairy does warn her that is magic will end at a stroke of midnight, so she must leaved the hall before than.
At the hall all people surprised when Cinderella arrived. And then the Prince invited Cinderella to danced. He fell in love with her.
All of a sudden, the clock star to chime that is a midnight. Cinderella hastily runs away, dropped a glass slipper as she does so. Cinderella escapes, with nothing from the night left, except from the other glass slipper, which had not changed back.
Prince Charming orders his love to be found by means of the odd shoe, and the Grand Duke is sent around the land getting every girl in the land to try on the glass slipper to see if it fits.
Eventually the Grand Duke reaches the residence of Cinderella, but she is nowhere to be seen. The stepsisters frantically try to get the glass slipper to fit so as to wed into royalty, but compatible nothing that. The Grand Duke is about to leave as Cinderella finally appears. He orders the messenger to brought forth the glass slipper, yet the stepmother in a last minute attempt to prevent her stepdaughter from better things, causes the messenger to trip, thus broken the fragile shoe into pieces. Yet the arrogant woman hadn't betted on Cinderella produced the other glass slipper, which fits onto Cinderella's foot perfectly.
Very soon, wedding bells ring, and Cinderella married her prince, and they live happily ever after.

In Indonesian
Cinderella

Pada suatu ketika, ada seorang anak perempuan yang dipanggil dengan nama Cinderella. Cinderella hidup bahagia dengan Ibu dan Ayahnya sampai Ibunya meninggal. Merasa bahwa Cinderella membutuhkan gambaran seorang ibu di hidupnya, Ayah Cinderella menikah lagi dengan seorang perempuan yang mempunyai dua anak perempuan kandung.
Sayangnya, Ayah Cinderella meninggal dan dia hanya tinggal dengan saudara-saudara tiri dan ibu tirinya. Mereka sangat suka memerintah, dia harus melakukan semua pekerjaan rumah tangga.
Suatu hari undangan menuju aula datang kepada keluarga itu. Raja mengundang untuk semua wanita yang dapat dipilih di dalam kerajaan untuk mencarikan Pangeran seorang isteri. Saudara – saudara tirinya tidak mengijinkan dia pergi. Cinderella sedih. Saudara – saudara tirinya pergi ke aula itu tanpa dia.
Untungnya, Ibu Peri datang dan membantunya untuk datang ke aula dengan bantuan lambaian tongkat ajaib, yang membantu Cinderella menyiapkan diri untuk pergi ke aula itu. Ibu Peri memperingatkannya sihir itu akan berakhir dengan segera pada tengah malam, maka dia harus meninggalkan aula sebelum itu.
Di aula semua orang-orang kagum ketika Cinderella tiba. Kemudian Pangeran mengajak Cinderella untuk menari. Ia jatuh cinta kepadanya. Tanpa disadari, bintang jam untuk menunjukkan itu adalah tengah malam. Cinderella dengan tergesa-gesa berlari pergi menjatuhkan salah satu sepatu kaca yang dipakainya. Cinderella bebas, tidak ada apapun yang tertinggal dari malam itu, kecuali salah satu sepatu kaca, yang tidak berubah bentuk.
Pangeran memerintah agar cintanya ditemukan dengan menggunakan petunjuk sepatu yang aneh, dan Adipati dikirim di wilayah sekitar untuk menemui setiap anak perempuan di dalam wilayah untuk mencoba memakai sepatu kaca itu dan melihat jika itu sesuai.
Secepatnya Adipati menjangkau tempat kediaman Cinderella, tetapi dia tidak terlihat dimanapun. Para saudara perempuan tirinya yang dengan kebingungan mencoba sepatu kaca itu agar cocok supaya mendapatkan sayembara pernikahan itu, tetapi tidak ada dari mereka yang cocok. Adipati baru akan meninggalkan tempat ketika Cinderella yang akhirnya nampak. Ia meminta pesuruh untuk mengeluarkan sepatu kaca itu, namun ibu tiri di suatu detik terakhir mencoba untuk mencegah, anak tiri perempuannya dari berbagai hal lebih baik, menyebabkan pesuruh jatuh ketika berjalan, dengan begitu hancurlah sepatu yang mudah pecah menjadi berkeping - keping. Namun perempuan yang angkuh tidak pernah menyangka bahwa Cinderella mengeluarkan sepatu kaca lainnya, yang sesuai dengan ke kaki Cinderella dengan sempurna.
Segera, lonceng perkawinan berbunyi, Cinderella menikah dengan pangerannya, dan mereka hidup dengan bahagia selama - lamanya.

Contoh Tembang Macapat

Macam - macam contoh tembang macapat :

Mijil
Dawaning awan, sepining wengi
Ning ati mung loro
Amung ana awakku lan kowe
Kabeh ngiwiti cerita iki
Ning ja nganti lali
Pituture wong tuwa

Maskumambang
Wis suwi aku nunggu kowe ra tangi
Agawe kuciwa
Saiki kowe wis bali
Lan dadi penghuni surga

Kinanthi
Lagi dhek wingi ketemu
Wis ngrasa kangen ing ati
Masia kur sedhela
Nanging tetep ana arti
Ora pengen tak lalekna
Tetep ana njero ati

Sinom
Ja sepelekke nasehat
Kang bakalan migunani
Awit cilik teka tuwa
Ja mung dipendem ing ati
Ning tansah dilakoni
Bisa guna nggo uripmu
Kang bener turutana
Ja didelok sing nuturi
Ning jupuken paedahe ingkang guna

Asmaradana
Sepiku ing tengah wengi
Aku tansah kelingan
Saiki sing tak rasakne
Saya suwe saya cuwa
Aku kur basa pasrah
Kabeh rasamu nggo aku
Ora bisa tak rasakna

Durma
Ing kana–kene akeh mayit gumelethak
Kang mbela nagari
Nggo ngusir penjajah
Lara ra sepiroa
Nganthi tumeka ing pati
Bisa merdeka
Kang tujuan utami

Dhandhanggula
Sekolahku ing SMP siji
Aku manggon ing kelas songo A
Kadang resik, kadang reget
Thitik sing gelem manut
Bocahe rame lan kemlinthis
Agawe nesu sing mulang
Iku gambaran kelasku
Isik ngono keadaane saiiki
Ning aku tetep bangga

Gambuh
Nasihat lan pitutur
Kang bener terapna nggo uripmu
Kabeh eling–elingen ja nganthi lali
Aja lali pituturku
Merga sira isih enom

Pangkur
Ora wedhi nyawa ilang
Nggo mbales dendam kang ana ing ati
Gawe ora bisa turu
Sing terus kepikiran
Pinginku kuwi wis atos kaya watu
Pancen angel gawe sirna
Masia teka ing pati

Megatruh
Apa kedadeyan iki wis takdirku
Kelangan wong sing tak asih
Isik take ling kabeh janjimu
Agawe lara ing ati
Merga kowe saya adoh

Pucung
Bapak pucung biasane saka kayu
Awujudmu kothak
Iku kanggo adah klambi
Biasane si pucung ana ing kamar